Rabu, 15 Desember 2010

tehnik vocal

SENI ADALAH : Ungkapan perasaan seseorang yang dituangkan kedalam kreasi dalam bentuk gerak, rupa, nada, syair, yang mengandung unsur-unsur keindahan, dan dapat mempengaruhi perasaan orang lain.
TEKNIK VOCAL adalah : Cara memproduksi suara yang baik dan benar, sehingga suara yang keluar terdengar jelas, indah, merdu, dan nyaring.
UNSUR-UNSUR TEKNIK VOCAL :
  1. Artikulasi, adalah cara pengucapan kata demi kata yang baik dan jelas.
  2. Pernafasan adalah usaha untuk menghirup udara sebanyak-banyaknya, kemudian disimpan, dan dikeluarkan sedikit demi sedikit sesuai dengan keperluan.
Pernafasan di bagi tiga jenis, yaitu :
Pernafasan Dada: cocok untuk nada-nada rendah, penyanyi mudah lelah.
Pernafasan Perut: udara cepat habis, kurang cocok digunakan dalam menyanyi, karena akan cepat lelah.
Pernafasan Diafragma: adalah pernafasan yang paling cocok digunakan untuk menyanyi, karena udara yang digunakan akan mudah diatur pemakaiannya, mempunyai power dan stabilitas vocal yang baik.
  1. Phrasering adalah : aturan pemenggalan kalimat yang baik dan benar sehingga mudah dimengerti dan sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku.
  2. Sikap Badan : adalah posisi badan ketika seseorang sedang nyanyi, bisa sambil duduk, atau berdiri, yang penting saluran pernafasan jangan sampai terganggu.
  3. Resonansi adalah : usaha untuk memperindah suara dengan mefungsikan rongga-rongga udara yang turut bervibrasi/ bergetar disekitar mulut dan tenggorokan.
  4. Vibrato adalah : Usaha untuk memperindah sebuah lagu dengan cara memberigelombang/ suara yang bergetar teratur, biasanya di terapkan di setiap akhir sebuah kalimat lagu.
  5. Improvisasi adalah usaha memperindah lagu dengan merubah/menambah sebagian melodi lagu dengan profesional, tanpa merubah melodi pokoknya.
  6. Intonasi adalah tinggi rendahnya suatu nada yang harus dijangkau dengan tepat.
Syarat-syarat terbentuknya Intonasi yang baik :
Pendengaran yang baik
Kontrol pernafasan
Rasa musical.
NADA adalah bunyi yang memiliki getaran teratur tiap detiknya.
SIFAT NADA ADA 4 (EMPAT) :
  1. FITCH yaitu ketepatan jangkauan nada.
  2. DURASI yaitu lamanya sebuah nada harus dibunyikan
  3. INTENSITAS NADA yaitu keras,lembutnya nada yang harus dibunyikan.
  4. TIMBRE yaitu warna suara yang berbeda tiap-tiap orang.
AMBITUS SUARA adalah luas wilayah nada yang mampu dijangkau oleh seseorang.
Seorang penyanyi professional harus mampu menjangkau nada-nada dari yang paling rendah sampai yang paling tinggi sesuai dengan kemampuannya.
CRESCENDO adalah suara pelan berangsur-angsur keras.
DESCRESCENDO adalah suara keras berangsur-angsur pelan.
STACATO adalah suara dalam bernyanyi yang terpatah-patah.
SUARA MANUSIA DIBAGI 3 (TIGA) :
  1. Suara Wanita Dewasa ;
Sopran (suara tinggi wanita)
Messo Sopran (suara sedang wanita)
Alto (suara rendah wanita)
  1. Suara Pria Dewasa :
Tenor (suara tinggi pria)
Bariton (suara sedang pria)
Bas (suara rendah pria)
  1. Suara Anak-anak :
Tinggi
Rendah.
TANGGA NADA DIATONIS adalah rangkaian 7 (tujuh) buah nada dalam satu oktaf yang mempunyai susunan tinggi nada yang teratur.
Tangga Nada Diatonis Mayor adalah Tangga Nada yang mempunyai jarak antar nadanya 1 (satu) dan ½ (setengah).
Ciri-ciri tangga nada Diatonis Mayor :
  1. Bersifat riang gembira
  2. Bersemangat
  3. Biasanya diawali dan diakhiri dengan nada Do = C
  4. Mempunyai pola interval : 1 , 1 ,. ½, 1 , 1 , 1, ½
Ciri-ciri Tangga nada Diatonis Minor :
  1. Kurang bersemangat.
  2. Bersifat sedih
  3. Biasanya diawali dan diakhiri dengan nada La = A
  4. Mempunyai pola interval : 1 , ½ , 1 , 1 , ½ , 1 , 1 .
Catatan : Teori ini kurang sesuai dengan musik Dangdut yang banyak berkembang di Indonesia.
Contoh Lagu yang bertangga nada Mayor : Maju Tak Gentar, Indinesia Raya, Hari merdeka, Halo-halo Bandung, Indonesia Jaya, Garuda Pancasila, Mars Pelajar.
Contoh Lagu yang bertangga nada Minor : Syukur, Tuhan, Gugur Bunga.
TANGGA NADA KROMATIS adalah tangga nada yang mempunyai jarak antar nadanya hanya ½ . Contoh : C – Cis – D – Dis- E – F – Fis – G – Gis – A – Ais – B
TANGGA NADA ENHARMNONIS adalah rangkaian tangga nada yang mempunyai nama dan letak yang berbeda, tetapi mempunyai tinggi nada yang sama.
Contoh : Nada Ais-Bes, Cis-Des, Gis-As, Dis-Es, Fis-Ges.
APRESIASI yaitu Totalitas kegiatan yang meliputi penglihatan, pengamatan, penilaian, dan penghargaan terhadap suatu karya seni.
BIRAMA adalah ketukan tetap yang berulang-ulang pada sebuah lagu. Contoh birama :
2/4 , 3/4 , 4/4 , 6/8
PADUAN SUARA adalah Penyajian musik vocal yang terdiri dri 15 orang atau lebih yang memadukan berbagai warna suara menjadi satu kesatuan yang utuh dan dapat menampakan jiwa lagu yang dibawakan.
JENIS-JENIS PADUAN SUARA :
  1. Paduan Suara UNISONO yaitu Paduan suara dengan menggunakan satu suara.
  2. Paduan Suara 2 suara sejenis, yaitu paduan suara yang menggunakan 2 suara manusia yang sejenis, contoh : Suara sejenis Wanita, Suara sejenis Pria, Suara sejenis anak-anak.
  3. Paduan Suara 3 sejenis S – S – A, yaitu paduan suara sejenis dengan menggunakan suara Sopran 1, Sopran 2, dan Alto.
  4. Paduan Suara 3 suara Campuran S – A – B, yaitu paduan suara yang menggiunakan 3 suara campuran , contoh : Sopran, Alto Bass.
  5. Paduan suara 3 sejenis T- T – B, yaitu paduan suara 3 suara sejenis pria dengan suara Tenor 1, Tenor 2, Bass.
  6. Paduan Suara 4 suara Campuran, yaitu paduan suara yang mengguanakan suara campuran pria dan wanita, dengan suara S – A – T – B. Sopran, Alto, Tenor, Bass.
DIRIGEN / CONDUCTOR adalah orang yang memimpin Paduan Suara.
Syarat-syarat seorang Dirigen/ Conductor yang baik :
  1. memiliki sifat kepemimpinan
  2. memiliki ketahanan jasmani yang tangguh
  3. sebaiknya sehat jasmani dan rohani
  4. simpatik
  5. menguasai cara latihan yang efektif
  6. memiliki daya imajinasi yang baik
  7. memiliki pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan bermain musik.
TANDA DINAMIK adalah tanda utuk menyatakan keras, lembutnya sebuah lagu yang dinyanyikan. Contoh-contoh Tanda Dinamik :
1. f : forte = keras
2. ff : fortissimo = sangat keras
3. fff : fortissimo assai = sekeras mungkin
4. mf : mezzo forte = setemgah keras
5. fp : forte piano = mulai dengan keras dan diikuti lembut
6. p : piano = lembut
7. pp : pianissimo = sangat lembut
8. ppp : pianissimo possibile = selembut mungkin
9. mp : mezzo piano = setengah lembut
PERUBAHAN TANDA DINAMIKA :
- Diminuendo (dim) : melembut
- Perdendosi : melembut sampai hilang
- Smorzzande : sedikit demi sedikit hilang
- Calando : mengurangi keras
- Poco a poco : sedikit demi sedikit / lambat laun
- Cresscendo : berangsur-angsur keras
- Decrsescendo : berangsur-angsur lembut
TANDA TEMPO adalah tanda yang diguakan untuk menunjukan cepat atau lambatnya sebuah lagu yang harus dinyanyikan. A.TANDA TEMPO CEPAT :
1. Allegro : cepat
2. Allegratto : agak cepat
3. Allegrissimo : lebih cepat
4. Presto : cepat sekali
5. Presstissimo : secepat-cepatnya
6. Vivase : cepat dan girang
B. TANDA TEMPO SEDANG :
1. Moderato : sedang
2. Allegro moderato : cepatnya sedang
3. Andante : perlahan-lahan
4. Andantino : kurang cepat
C. TANDA TEMPO LAMBAT :
1. Largo : lambat
2. Largissimo : lebih lambat
3. Largeto : agak lambat
4. Adagio : sangat lambat penuh perasaan
5. Grave : sangat lambat sedih
6. Lento : sangat lambat berhubung-hubungan.
PERMATA / CORONA adalah tanda untuk menambah hitungan menurut selera.

Bermain muSik jazz

Bermain musik jazz, diperlukan kepekaan, dan kesabaran. Untuk itu, musik ini termasuk musik mahal. Karena lumayan sulit untuk bisa memainkan musik ini.
Demikian diungkapkan Benny Fajar, Instruktur musik di Chic’s musik, yang bertempat di Ruko Golden Boulvard BSD-City. Dia juga mengatakan, musik jazz lebih bervariatif baik dalam cara memainkan alat, dan menyayikannya. Salah satu tingkat kesulitan memainkan musik jazz lanjutnya, yaitu cara penggunaan kuncinya.
Kunci yang digunakan bukan lagi memakai kunci dasar seperti pada musik pop atau rock. Tapi sudah harus memakai kunci variatif. “ Kalau pada musik rock atau yang lainnya, jika menggunakan kunci C ya kunci C saja. Tapi di Jazz terdapat kunci C 6, kemudian C 6 setengah, dan lainnya. Dan musik ini juga terkesan eksklusif,” jelas Benny, Senin (15/12).
“Mendengarkan musik jazz cocoknya di tempat-tempat mewah seperti hotel, kafe, mal dan restoran mahal. Makanya dari itu, musik ini disebut musik mahal. Selain itu, pemilihan not dan ritem yang dikemas menimbulkan kesan yang mahal,” tuturnya.
Tingkat kesulitannya terdapat pada scale (tangga nada), atau lebih jelasnya merangkai nada. Kemudian krotnya lebih banyak variasi, dan swing feel (mengikuti ketukan), tidak sama dengan musik lainnya. “Musik jazz ibarat satu bahasa not. Dan untuk bermain musik jazz, dianjurkan paham dasar bermain musik, ” katanya singkat.
Dibutuhkan minimal enam tahun, untuk bisa memainkan musik jazz. “Tapi ini juga tergantung tingkat kecerdasan orang tersebut. Karena dalam belajar musik ini dibutuhkan kepekaan, dan kesabaran,” kata Benny.
Lagu bisa disebut jazz apabila bila di dalamnya ada ritmix, maksudnya, harus ada improfisasi. Karena musik jazz lebih pada berkata-kata dalam nada. Improf sendiri artinya membawakan kembali lagu menurut si penyayinya.
Benny memberikan contoh, lagu donal bebek, improf-nya sesuai yang dibawakan kita, tapi bait lagu harus sama dengan aslinya. “Yang membedakan jazz dengan musik lain, dalam musik jazz ada improfisasi, sedangkan pada musik rock dan yang lainnya tidak ada,” jelasnya.
Untuk itu, agar cepat bisa bermain jazz, Benny menganjurkan khususnya bagi pemula, harus banyak mendengarkan musik jazz, latihan secara rutin dan peka. Artinya peka terhadap setiap ketukan dan serasi dengan tangga nada. (cr-4)

 
 
memang tidak mudah membuat anak menyukai musik atau paling tidak memiliki kualitas musikal yang baik.
Di bawah ini kami pilihkan beragam cara untuk mengajak anak mengenali musik berdasarkan bimbingan para pengajar gita niti para samya dan berbagai sumber pembelajaran musik anak.untuk anak usia 2 sampai 6 tahun :1. Ikutilah kemauan mereka misalnya kursus musik dan kursus anak. Pahamilah bahwa mereka masih suka bermain, jangan sampai mereka jadi terbatasi atau sebaiknya bawalah anak anda ke tempat kursus musik.2. Kenalkan musik kepada anak melalui kursus musik dan kursus anak, bisa dengan memutarkan rekaman lagu atau mengajak mereka nonton pertunjukan musik.3. Pancinglah dengan alat-alat musik yang ada di kursus musik anak. Perdengarkan bunyi-bunyian alat musik. Jika anak mulai mengerti, baru diarahkan. Jangan memaksa anak belajar alat musik tertentu.4. Kalau anak lambat mengerti, gunakan pendekatan psikologis. Jika ada guru pembimbing seperti di kursus musik anak, mintalah agar guru itu tidak hanya memberikan menjejalkan materi, tapi juga memahami psikis anak tersebut.5. Orangtua sang anak sebaiknya menambah pengetahuan musik dengan membaca buku-buku atau modul-modul tentang musik. Jika orang tua memahami yang dipelajari anak, ia akan mendukung secara positif.

Tehnik Dasar Bermain Piano / Keyboard


Wah, iseng-iseng dan karena penasaran, bagaimana sih cara belajar piano/keyboard? Berikut ada beberapa tips mengenai tehnik dasar untuk belajar main piano/keyboard: FINGERING (hand and finger forms, relaxation of arms & shoulders) Latihan untuk fingering ini, ditujukan untuk supaya, kita sebagai musisi, khususnya pemain piano atau keyboard, posisi jari dan tangan kita saat bermain ada dalam posisi yang benar. Juga untuk bentuk jari-jari kita saat bermain di atas tuts piano atau keyboard ada dalam posisi sempurna. Latihan jari ini mencakup Tangga Nada dan Cadence. TOUCHING (touch of the notes, legato-staccato, phrasing, dynamics and expression) Latihan untuk touching ini ditujukan untuk supaya, kita sebagai musisi, khususnya pemain piano atau keyboard. Kita mengerti interpretasi kita dalam bermain music. Gak cuman yang sekedar bermain music, tapi music itu yang harus keluar dari hati kita. Kita mengetahui dimana kita harus bisa maen keras atau lembut. Bermain dengan ada tekanan atau nyambung atau putus-putus dan atau dengan aksen yang tepat. Ada dinamika, feeling dan ekspresi. RHYTHM dan TEMPO Latihan untuk rhythm and tempo ini ditujukan untuk supaya, kita sebagai musisi, ini mencakup untuk semua instrument. Baik sebagai pemain drums, bass, guitar, percussions atau juga piano dan keyboard. Kita perlu mengetahui harga notes, ketukan & rhythm pattern. Kita perlu tau juga tentang tempo yang benar. Rhytmic dalam bermain music (comping). Ada soul atau groove dalam bermusic. Harus ada “nyawa” dalam kita bermain dalam 1 band. Kita harus tau juga tentang TIME SIGNATURE (lagu itu dimainkan dalam ketukan 2/4, ¾, 4/4, 3/8, 6/8 etc) HARMONY (chords progression, voicing and accompaniment) Latihan untuk harmony ini ditujukan untuk supaya kita bisa lebih kaya dalam mengembangkan pola chords yang kita pakai dalam sebuah lagu. Mengembangkan juga bunyi yang dihasilkan dari chords yang kita mainkan. Dan juga untuk memperluas cara kita bermain dalam konteks kita mengiringi seorang penyanyi atau jemaat. Karena dengan kita bermain dalam harmonisasi yang bagus, maka akan tercipta suatu kesatuan yang baik. Dengan mempunyai pengetahuan harmoni yang baik, kita dapat membuat aransemen yang pasti bisa lebih enak. Mengetahui posisi kita sebagai musisi, lebih sebagai pengiring! READING Latihan ini lebih ditujukan untuk mereka yang belum bisa membaca not balok atau combo partitur. Diharapkan mereka di kemudian harinya bisa untuk membaca partitur not balok atau combo part. Mereka mengenal Treble Clef (kunci G) dan Bass Clef (kunci F). Mereka mengetahui tentang KEY SIGNATURE (ada berapa sharp (#) atau flat (b) lagu itu dimainkan). Dengan kita melihat tanda-tanda tersebut dengan sendirinya kita sudah tau kalau lagu itu dimainkan di tangga nada apa. Jelas itu akan sangat mempermudah kita dalam bermusik.

Tanda & Istilah Pada Notasi Lagu

Sebelum memainkan sebuah lagu, seorang musisi seharusnya memperhatikan berbagai tanda pada not, baik pada not angka maupun not balok. Tanda dan istilah yang kerap muncul antara lain: 1. Nada Dasar: Adalah nada/chord terendah sebuah lagu. Misalnya: C=1 (Do) 2. Birama: Adalah Jumlah ketukan yang terdapat pada setiap bar. Misalnya: 2/4 ,3/4, 4/4, 6/8 3. Tempo (Kecepatan): Misalnya pada lagu slow tempo standar adalah 60-70 bpm (beat per minute). 4. Jenis Aliran Musik: Misal: (Pop, rock, jazz, ballroom, waltz, dangdut) 5. Tanda Diam: 0 (nol). Angka 0 bukan termasuk dalam not. Namun merupakan tanda dimana kita tidak boleh memainkan not atau bernyanyi. 6. Tanda . (titik): Merupakan perpanjangan ketukan dari sebuah not. Misal: 5… Artinya tanda tersebut not 5 (sol) tertulis 1 kali namun panjangnya 4 ketukan. 7. Tanda Da Segno I: Adalah tempat permulaan lagu diulang. 8. Tanda Da Capo :I Adalah lagu yang diulang dari tanda tersebut. 9. Dll. Dengan mengetahui sedikit tanda-tanda di atas, setidaknya kita sudah bisa memainkan notasi dari sebuah lagu sederhana, meski pun pada awalnya kita belum pernah mendengar lagu tersebut.

nAdA DaSar

Nada standar adalah frekuensi umum atau nada dimana semua instrumen musik distandarkan. Nada Standar sekarang adalah A 440 atau C 523.3 dan ketinggian nada ini memungkinkan para pemusik untuk bermain instrumen bersama secara harmonis. Suatu bentuk ketinggian nada sudah ada sejak 2 individu ingin bermain 2 alat musik bersama atau menyanyi diiringi suatu alat. Suatu garpu nada biasanya dipakai untuk menentukan tinggi nada. Meski demikian, dahulu pipa-pipa tinggi nada telah dipakai, dan kini garpu nada elektronik juga dipakai, tapi yang umum adalah garpu nada biasa. Garpu nada diciptakan John Shore tahun 1711 dan mempunyai tinggi nada A 423.5. Ia adalah Sersan ahli trompet untuk istana, dan juga ahli suling dari Kapel Royal. Tentu saja begitu anda sudah mempunyai A atau C disesuaikan tinggi nada, instrumen-instrumen yang lain harus disesuaikan nadanya. Sebuah timbangan ditaruh di tengah dan timbangan ini juga menentukan tinggi nada dari semua 12 nada dalam Oktaf. Sistem yang paling umum dipakai kini adalah diketahui sebagai temperamen sama rata (equal temperament/balance) . Ini menyetel tinggi nada dari 12 nada sehingga pemain dapat memainkan semua insrtumen dari semua tuts dengan membagi kekasarannya sama rata antara 12 nada. Kekasarannya disebut “srigala”. Istilah ini didapat mungkin karena kalau “srigala” tidak disetel dengan benar. Instrumen akan menyalak di luar nada. Seperti tinggi nada A440 , temperamen equal bukanlah satu-satunya timbangan nada yang telah dipakai. Ptolemy mulai memakai ‘hanya intonasi’ di tahun136 AD. Penyetelan “meantone” sudah disempurnakan oleh Salinas di tahun 1577 AD. Temperamen equal dianjurkan oleh Aristoxenus, murid Aristotle, dan sudah sipakai di Cina beberapa abad sebelumnya. Temperamen equal nampaknya telah dipakai di Jerman Utara awalnya tahun 1690. Di tahun 1842 organ di St.Nicholas, di New Castle dan Tyne, disetel ke temperamen equal, dan ini dipercaya adalah organ pertama yang disetel demikian di Inggris untuk konser. Willis pembuat organ tak memakai temperamen sama rata samapai 1854. Sungguhpun demikian tahun 1846 Walter Broadwood menyuruh Mr. Hipkins Kepala penyetel piano di perusahaan untuk menginstruksi penyetel-penyetel untuk memakai temperamen sama rata. Mr. Hipkins memakai 2 garpu nada, satu untuk Meantone pada A 433.5 dan satu untuk temperamen sama rata pada A 436. Meantone adalah timbangan yang paling sering dipakai saat itu. Lihat Ed Foote untuk informasi tambahan untuk pemakaian Meantone untuk piano- piano masa kini. Pemusik-pemusik bukanlah satu-satunya orang yang bekerja dengan tinggi nada. Tahun 583 BC, seorang filosof bernama Pythagoras menggunakan Monochord. Alat ini adalah hanya suatu kotak suara dengan tali tunggal ditarik diatas jembatan yang bisa dipindahkan, posisinya yang ditentukan oleh sebuah timbangan yang ditandai di kotak suara. Ini lebih merupakan alat ilmu pengetahuan dibanding alat musik. Sebelum waktu ini orang Mesir dan Yunani memakai Monochord. Selama 5000 tahun, alat tersebut dipakai untuk membuat kalkulasi matematik yang rumit. Jumlah antara dan banyak fakta-fakta lain yang merupakan dasar-dasar ilmu akustik diketemukan memakai Monochord (tali tunggal). Phytagoras memakai tinggi nada 256 HZ pada Monochord-nya. Pelajaran matematik merupakan pelajaran filosofi pada zaman Plato. Ilmu pengetahuan modern mulai mengukur ketepatan tinggi nada dengan cps atau putaran per detik di tahun 1834 ketika suatu kelompok ahli Ilmu Alam Jerman yang terkenal memakai alat Stroboscopic. Mesin menemukan bahwa tinggi nada garpu nada yang mereka uji adalah A 440 cps. Baru kemudian frekuensi diukur dengan Hz. nbsp; Pelajar-pelajar yang sudah mempelajari instrumen- instrumen bersejarah menyatakan bahwa tinggi nada dari nada “A” di abad 17 dapat bervariasi antara 373.7 Hz sampai 402.9 Hz.